Trust Banten - Pj Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Provinsi Banten, Tine Al Muktabar menegaskan untuk monitoring terhadap asupan nutrisi dan stimulasi melalui pola asuh yang tepat untuk tumbuh kembang anak.
Hal tersebut diungkapkanya saat Monitoring Pendampingan Keluarga Stunting di Kantor Kecamatan Cibadak, Kabupaten Lebak pada Selasa, 4 April 2024.
Para kader PKK dan orang tua dengan anak usia dini mendapatkan penguatan dan edukasi tentang asupan nutrisi dan stimulasi anak serta pelaporan melalui aplikasi e-dasawisma.
“Stunting masalah bersama, sehingga kita semua terus bergerak untuk mengatasinya. Semoga anak-anak Ini bisa menjadi generasi penerus bangsa. Mohon ibu-ibu dijaga anaknya,” kata Tine.
kata Tine kader agar memastikan anak-anak usia dini ke fasilitas kesehatan. Di fasilitas ini anak-anak usia dini diperiksa sehingga anak-anak untuk yang stunting, gizi buruk, dan gizi kurang terdata untuk mendapatkan pendampingan.
“Pendampingan berupa bantuan pemberian makanan tambahan untuk keluarga kurang mampu dan edukasi kepada orang tua untuk keluarga yang mampu,” jelasnya.
Baca Juga: Lolos ke Liga 2, Ribuan Suporter Persikota Tangerang Turun ke Jalan
“Dalam pendampingan, setiap kader PKK harus bisa mengedukasi keluarga anak stunting mengenai asupan nutrisi dan stimulasi. Pendampingan bisa dimonitor setiap hari lewat aplikasi e-dasawisma,” tambah Tine.
Tine mencontohkan beberapa stimulasi dan tips untuk memaksimalkan tumbuh kembang anak usia dini. Mulai dari ibu yang selalu merespon interaksi anak, usap dan pijatan kepada anak, menyusui sambil mengusap dan ngobrol atau bernyanyi, penggunaan perlengkapan rumah tangga untuk permainan edukatif, hingga pembatasan penggunaan handphone pada anak usia dini agar anak aktif bergerak.
Dijelaskan, program dapur PKK masih tetap dilanjutkan dalam pendampingan anak stunting. Meski demikian asupan makanan bergizi dan bernutrisi saja tidak cukup. Diperlukan pula stimulasi untuk memaksimalkan tumbuh kembang anak.
Baca Juga: Sederet Fakta Skoliosis pada Ibu Hamil, Benarkah Membahayakan?
“Kader-kader harus melakukan kunjungan rumah, bagaimana proses stimulasinya diterapkan. Secara otodidak para ibu sudah melakukan stimulasi. Tetapi para ibu perlu ekstra pada anak stunting untuk mengejar ketertinggalan pada proses tumbuh kembang sebelumnya. Pertumbuhan otak ada aspek stimulasi, tidak hanya nutrisi,” tambah Tine.
"Dalam pendampingan anak stunting, para kader PKK juga dibekali oleh berbagai edukasi dan tips yang ada di aplikasi e-dasawisma. Edukasi dan tips stimulasi pengasuhan bisa diakses para ibu rumah tangga untuk memaksimalkan tumbuh kembang anak-anaknya," tandas Tine.
Dalam kesempatan itu turut diserahkan, bantuan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) untuk anak-anak stunting, gizi buruk, dan kurang gizi serta kepada ibu hamil. ***