Network
Trust Banten - Ancaman kekeringan akibat el Nino diprediksi akan menyebar di seluruh wilayah Indonesia yang berdampak buruk terhadap pertanian. Di Provinsi Banten terdapat sekitar 85 kecamatan yang berpotensi mengalami kekeringan.
Tentu saja kondisi tersebut menjadi perhatian serius Ketua Badan Pengurus Wilayah Perhimpunan Sarjana Pertanian Indonesia (BPW PISPI) Provinsi Banten, Asep Mulya Hidayat.
Pria kelahiran Pandeglang tersebut menilai bahwa kondisi tersebut memang tidak bisa dihindari. Meski begitu fenomena El Nino harus bisa membuat pemerintah dan petani memiliki perencanaan yang matang untuk mengantisipasi kekeringan yang berdampak buruk terhadap ketersediaan pangan.
Baca Juga: 22 Kecamatan di Pandeglang Berpotensi Kekeringan Akibat El Nino
Berikut tujuh persiapan yang harus dilakukan pemerintah dan petani untuk menghadapi ancaman kekeringan menurut Ketua PISPI Banten:
1.Pembangunan Infrastruktur: Pemerintah harus berinvestasi dalam pembangunan dan perbaikan infrastruktur penampungan air seperti bendungan, embung, dan sumur resapan yang bisa menampung air saat musim hujan dan digunakan saat musim kemarau.
2.Penggunaan Teknologi: Penggunaan teknologi dalam pertanian seperti irigasi tetes dapat membantu mengurangi penggunaan air. Teknologi juga dapat digunakan untuk memprediksi cuaca dan kekeringan, sehingga petani dapat mempersiapkan diri lebih awal.
3.Pendidikan dan Pelatihan: Petani perlu mendapatkan pendidikan dan pelatihan tentang teknik bertani yang efisien dalam penggunaan air dan tahan terhadap kekeringan. Ini bisa mencakup penggunaan tanaman yang tahan kekeringan, teknik irigasi yang efisien, dan pengelolaan tanah untuk mempertahankan kelembaban.
4.Penyuluhan: Pemerintah perlu melakukan penyuluhan kepada petani tentang dampak perubahan iklim dan bagaimana cara beradaptasi dengan perubahan tersebut. Penyuluhan ini juga dapat mencakup informasi tentang pola cuaca dan teknik pertanian yang dapat mengurangi dampak kekeringan.
