Network
Trust Banten - Di wilayah Lebak Selatan ada sebuah komunitas yang didirikan oleh masyarakat yang tinggal di Desa Panggarangan, Kecamatan Panggarangan. Komunitas ini sangat concern terhadap mitigasi bencana yang mengancam wilayah itu.
Komunitas itu bernama Gugus Mitigasi Lebak Selatan (GMLS). GMLS lahir dari sebuah inisiatif masyarakat yang bertujuan untuk membangun masyarakat Lebak Selatan, yang siaga dan tangguh dalam menghadapi bencana.
GMLS bergerak dalam bidang mitigasi, kesiapsiagaan, tanggap darurat dan pemulihan pascabencana. Per tahun 2023, GMLS beranggotakan delapan orang dari berbagai latar belakang pendidikan, pengalaman dan usia.
Baca Juga: APJI Provinsi Banten dan DKI Jakarta Bakal Gelar Bimtek Memajukan Bisnis Katering
Belakangan komunitas ini berkolaborasi dengan 28 kolaborator yang bergerak di berbagai bidang dan telah mewujudkan Tsunami Ready Program di wilayah Lebak Selatan yang diukur melalui 12 Tsunami Ready Indicators.
"Saat ini, GMLS sedang menginisiasi Community Resilience Program di wilayah Lebak Selatan bersama kolaborator dan perguruan tinggi dari berbagai negara," terang Ketua GMLS, Anis Faisal Reza kepada Trust Banten pada Jumat, 6 Oktober 2023.
Sejak pertama kali dibentuk pada 13 Oktober 2020, GMLS telah mendapatkan apresiasi
dan penghargaan dari banyak pihak, di antaranya National Tsunami Ready Board (NTRB) Indonesia dan penganugerahan status Tsunami Ready oleh International Oceanographic Commission UNESCO (IOC-UNESCO).
Baca Juga: Kisah Antara Sibad, Endang Raes dan Brondong Tua
Kolaborasi dilakukan GMLS dengan beberapa institusi. Dengan U-Inspire Indonesia misalnya, dilakukan pendampingan pemodelan dan peta inundasi Desa Panggarangan, menyediakan fasilitas teknologi online meeting, memperluas jejaring kemitraan GMLS dengan lembaga lain di Indonesia dan pelatihan relawan GMLS.
