Network
Trust Banten - Gugus Mitigasi Lebak Selatan (GMLS) dan pengelola SMAN 1 Panggarangan sudah sepakat membangun komunikasi dan edukasi tentang mitigasi bencana di lingkungan SMAN 1 Panggarangan.
Kesepakatan itu ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman bersama (MoU) antara GMLS dengan Kepala SMAN 1 Panggarangan, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten belum lama ini.
Agenda tersebut dilaksanakan di Command Center GMLS dengan dihadiri Kepala SMAN 1 Panggarangan Cahya Irawan, Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas sekaligus Ketua Gugus Mitigasi SMAN 1 Panggarangan Lilis Agustina, Ketua GMLS Anis Faisal Reza, Pengurus General Affair GMLS Resti Yuliani, dan Koordinator Bidang Logistik GMLS, Ulung Dinarja.
Baca Juga: Kisah Antara Sibad, Endang Raes dan Brondong Tua
"Maksud dan tujuan dari nota kesepahaman ini adalah untuk meningkatkan hubungan baik antarlembaga dalam kegiatan penanggulangan bencana. Adapun ruang lingkupnya terdiri dari tiga tahap. Yaitu pada prabencana, saat bencana terjadi atau tanggap darurat dan pascabencana,” ujar Kepala SMAN 1 Panggarangan, Cahya Irawan.
Rencana ini pun disambut baik Ketua GMLS, Anis Faisal Reza. Ia berharap komitmen ini dapat menjadi inspirasi bagi lembaga pendidikan lain untuk meningkatkan edukasi mitigasi kepada para guru dan siswa di sekolah, terutama karena banyaknya sekolah di Lebak Selatan yang terletak di wilayah rawan tsunami.
“Di Lebak Selatan ini banyak sekali sekolah dari berbagai level yang letaknya berada di zona rawan tsunami. Membangun kesiapsiagaan secara mandiri menjadi krusial, manakala sumber daya pemerintah belum mampu mengakomodasinya," terang Aans Faizal Reza.
Baca Juga: Sigap Tangani Kemiskinan dan Stunting, Pemprov Banten Diberi Insentif Fiskal Rp18,3 Miliar
Menurutnya, terobosan dari SMAN 1 Panggarangan ini dapat menjadi keunggulan tersendiri, sekaligus menjadi best practice bagi sekolah lainnya tentang perlunya menyelenggarakan edukasi mitigasi untuk para siswa dan guru di sekolah.
