Sisir dan Surat Suara (Membangunkan Hak Politik Perempuan)

- 31 Juli 2023, 18:07 WIB
Pemerhati Politik Perempuan, Ida Miefta
Pemerhati Politik Perempuan, Ida Miefta /

Sisir tidak mengenal gender, perempuan ataupun lelaki akan membutuhkannya untuk menata helai-helai rambut agar rapi dan tidak kusut. Sisir dapat diartikan sebagai simbol kesiapan dan persiapan bagi seorang. Kesiapan dalam arti fisik dan penampilan yang rapi dapat mencerminkan persiapan mental untuk menghadapi tantangan yang kompleks.

Sementara Rambut menjadi penanda usia, jenis kelamin, latar belakang budaya, dan bahkan status sosial individu. Secara khusus, rambut wanita telah menjadi simbol keindahan, kekuatan, dan eksistensi, yang mencerminkan kompleksitas peran dan ekspektasi sosial terhadap wanita, selain itu Rambut perempuan juga sebagai penanda perjuangan dalam usaha untuk memperjuangkan martabat dan hak-hak wanita.

Begitu pula dalam menghadapi tahun pemilu 2024 yang akan datang, sebagai calon pemilih, sudah sepatutnya kita mesti mempersiapkan  pemikiran kita; memilah dan memilih calon pemimpin yang layak. Hal itu tentu saja akan membutuhkan kemauan dan kerja keras sendiri untuk mencari kebenarannya, tidak mengandalkan terawangan orang pintar, atau kabar yang berseliweran di media sosial.

Kemandirian serta kesetaraan dalam menentukan pilihan juga merupakan martabat kaum perempuan yang mesti diperjuangkan dengan tetap menjaga nilai-nilai etis. Mencakup kemampuan untuk berpikir secara independen, mengakses informasi secara obyektif, dan membuat keputusan politik yang berdasarkan pemahaman yang matang. Memilih karena kesadaran, bukan sekedar ikut pasangan, orang tua tanpa alasan, atau karena iming-iming sembako dari calon pemimpin.

Kemandirian pemilih perempuan dalam pemilu bukan hanya menguntungkan kita sebagai individu, tetapi juga merupakan kunci untuk meningkatkan representasi dan partisipasi perempuan dalam kehidupan politik.

Perempuan Dalam Surat Suara

Perempuan itu memandangi stiker bergambar dirinya yang memakai seragam partai, disebelahnya tertulis “berjuang untuk rakyat” dan gambaran sebuah paku yang menusuk namanya di sebuah table daftar calon pemimpin. Senang sekaligus was-was bercampur baur, karena hari itu adalah hari penentuan dirinya bakal terpilih atau tidak jadi anggota dewan. Nampak asistennya menghampiri.

“Maaf bu, kendaraan sudah siap. Ke TPS nya berangkat sekarang”

“Nanti. Sudah ada perkembangan dari koordinator wilayah?”

“Sudah, bu. Mereka menjanjikan perolehan suara ibu, aman.”

Halaman:

Editor: Rizal Fauzi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah