Luar Biasa, Daun Talas Beneng Tembus Pasar Amerika Serikat

6 November 2023, 22:55 WIB
Penjabat Gubernur Banten saat melihat tanaman talas beneng. /Liem Mamora/Trust Banten


Trust Banten - Penjabat Gubernur Banten, Al Muktabar melepas ekspor daun talas beneng cacah ke Amerika Serikat. Al Muktabat menilai, ekspor yang dilakukan CV UNNI Talas Beneng itu turut memberikan nilai tambah bagi para petani talas beneng.

Pelepasan ekspor itu dilakukan di pengolahan talas beneng CV UNNI Talas Beneng, Kelurahan Gelam, Cipocok Jaya, Kota Serang pada Senin, 6 November 2023.

Al Muktabar mengatakan, talas beneng merupakan komoditi yang punya masa depan jauh dan luas. “Semoga ekspor ini memberikan nilai tambah ekonomi bagi masyarakat Banten,” ungkap Al Muktabar.

Baca Juga: H Suminta Idris: Penjabat Walikota Serang harus Putra Daerah!

Dikatakan Al Muktabar, Pemprov Banten terus mendorong produk pertanian untuk dikembangkan menjadi produk ekspor. Segala potensi pertanian yang ada, akan dikembangkan.

“Talas beneng komoditi yang dikembangkan pertama kali di Provinsi Banten. Talas beneng menghasilkan daun dan umbi yang bisa menjadi bahan pangan pengganti beras. Ini komoditi yang sangat potensial ke depan dan bernilai ekonomi tinggi,” jelas Al Muktabar.

Masih menurut Al Muktabar, hilirisasi daun talas beneng masih pada tahap perajangan untuk diekspor. Dijelaskannya, talas beneng bisa menjadi tanaman tumpang sari untuk lahan-lahan yang ada dan tidak mengganggu tanaman utama. Talas benang menghasilkan daun, batang, dan umbi yang semuanya bisa memiliki nilai ekonomis.

Baca Juga: Sambut Piala Dunia U-17, Duo Anggrek Collabs Slank Nyanyi Cikini Gondangdia

“Bila tanaman ini terus kita dorong, bisa berkontribusi terhadap tata ekonomi masyarakat. Bisa dilakukan dengan sistem plasma ataupun dikembangkan di pekarangan-pekarangan rumah masyarakat,” ungkap Al Muktabar.

Pada bulan ketiga lanjutnya, daun sudah bisa dipanen. Sedangkan untuk umbi bisa dipanen pada usia dua tahun. Per satu kilogram daun bisa terdiri dari tiga atau empat daun dengan harga nilai Rp1.500. Sementara daun rajang kering harganya bisa Rp30 ribu per kilogram.

Al Muktabar berharap akan semakin banyak komoditas pertanian Provinsi Banten yang menembus pasar ekspor. Selain itu lanjutnya, Pemprov Banten terus mendorong hilirisasi sebagaimana amanat presiden.

Baca Juga: Musim Penghujan Mulai Tiba, Pemkot Tangerang Waspada Bencana Banjir

Sementara Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Banten, Imaduddin Sahabat mengatakan, alternatif ekspor perlu didorong. Tidak lagi tergantung pada ekspor baja, alas kaki dan sebagainya. “Produk-produk unggulan harus kita dorong seperti hari ini,” ungkapnya.

“Ini akan berkontribusi sangat baik bagi Provinsi Banten terhadap pertumbuhan ekonomi. Jadi kita mendukung dan hilirisasinya punya produk yang baik bahkan bisa ekspor,” pungkas Imaduddin Sahabat.***

Editor: Rukman Nurhalim Mamora

Tags

Terkini

Terpopuler