'Perjalanan Panjang' Pelukis Gebar Sasmita, Dari Nusakambangan Hingga Bale Budaya Pandeglang

- 28 Juni 2023, 06:11 WIB
Gebar Sasmita saat pembukaan pameran "Perjalanan Panjang"
Gebar Sasmita saat pembukaan pameran "Perjalanan Panjang" /Rizal Fauzi/

Bagi Gebar, melukis tak hanya sekadar menghabiskan waktunya. Seni adalah perjalanan spiritual, salah satu cara yang bisa menjaga sisi kemanusiaannya.

"Seni menjadi mekanisme diri ketika saya menghadapi situasi yang sulit. Lewat seni saya bisa mengekspresikan rasa dan emosi saya. Tiap kali ada yang menggetarkan jiwa, karena saya adalah pelukis, maka saya melukis," ungkap Gebar.

Dalam situasi yang penuh tekanan dan ketidakpastian, menurut Gebar, seni dapat memberikan tempat untuk merenung dan mencari ketenangan dalam diri. Ia pun mengenang salah satu karya pertamanya, sebuah pahatan batu yang dibuatnya di mulut gua di Nusa Kambangan.

"Saat di Nusa Kambangan, ada kalanya selama dua tahun kami para tahanan tidak diberi makan oleh pemerintah. Kami mencoba berbagai macam cara untuk tetap hidup. Mulai dari makan cicak hingga bubur tanah. Pengalaman itu, yang membuat saya sangat ingin pulang, ingin sekali merasakan makan bersama orang tua saya," kenangnya.

Penjara Nusa Kambangan menjadi tempat penahanan terakhir sebelum akhirnya Gebar dibebaskan pada tahun 1979. Harapan untuk bisa kembali makan bersama sang ibu tidak dapat terwujud karena pada saat Gebar dibebaskan, orang tuanya telah meninggal. 

Harapan itu akhirnya ia goreskan dalam lukisannya yang berjudul "Potret" (1984) dan "Perjalanan Panjang" (1984).

Karya-karya Gebar tidak hanya mengulas sisi kemanusiaan berikut tragedinya. Bagi Gebar, kebudayaan juga menjadi salah satu daya tarik yang menginspirasinya. Beberapa karyanya banyak mendokumentasikan kebudayaan masyarakat Banten yang kini mulai terkikis, seperti pertunjukan teater rakyat ubrug hingga ritual nukuh.

Pembukaan pameran tunggal Gebar Sasmita “Perjalanan Panjang” juga dihadiri Firman Lie, staf pengajar Seni Murni di Institut Kesenian Jakarta (IKJ). Firman Lie banyak belajar soal kehidupan dari karya-karya Gebar Sasmita. Sosok Gebar Sasmita menurut Firman Lie adalah seniman yang sampai saat ini masih sangat energik.

"Saya belajar banyak tentang kehidupan dari karya-karya Gebar Sasmita. Hadir di pameran ini membuat saya takjub karena ada banyak karya Kang Gebar yang baru saya lihat di sini," ungkap Firman.

Firman Lie juga berharap karya-karya dan pemikiran Gebar Sasmita dapat dituliskan dan dinarasikan agar publik bisa belajar tentang pikiran Gebar Sasmita, bukan hanya dapat melihat karyanya saja, tapi mengerti tentang pikiran dan juga rasa kemanusiaan dari Gebar Sasmita.

Halaman:

Editor: Rizal Fauzi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah