Banyak Content Creator Eksploitasi Kecantikan Gadis Baduy, Tokoh Adat Murka

- 1 Juli 2024, 20:42 WIB
Pemerhati Baduy, Uday Suhada.
Pemerhati Baduy, Uday Suhada. /Dok. Trust Banten/

Trust Banten - Pemerhati Baduy, Uday Suhada mengaku sangat prihatin sekaligus marah atas perilaku sejumlah content creator atau influencer media sosial dan lainnya yang mengeksploitasi perempuan muda Baduy yang nyaris tanpa batas.

Sebagai orang yang bersentuhan dengan komunitas adat Baduy sejak tahun 1994, Uday Suhada juga menilai, akibat perilaku mereka lembaga adat Baduy murka dan melakukan rapat adat pada hari Sabtu, 29 Juni 2024 lalu.

"Saya diundang untuk menyikapi persoalan ini. Dalam pandangan saya, ada beberapa hal kenapa hal ini terjadi. Pertama, kemajuan teknologi yang merubah pola pikir, pola sikap dan pola perilaku generasi muda Baduy. Kedua, adanya sejumlah content creator yang mengeksploitasi kecantikan perempuan Baduy," terangya kepada media pada Senin, 1 Juli 2024.

Baca Juga: Tinjau Proyek Pembangunan RSUD Benda, Ini Reaksi Pj Walikota Tangerang

Ketiga lanjut dia, sikap lembaga adat sendiri yang belum menerapkan hukum adat bagi para pelakunya. Baik terhadap warga Baduy sendiri, maupun terhadap pihak luar yang melakukan eksploitasi tersebut.

Atas dasar hasil musyawarah para tokoh adat Baduy Dalam dan Baduy Luar serta sebagai pendamping komunitas adat Baduy, Uday Suhada mengultimatum siapa pun dan di mana pun para content creator, harus berhenti membuat content yang mengekaploitasi kecantikan perempuan Baduy. Kemudian, men-take down content yang sudah ditayangkan.

Baca Juga: Berantas Judi Online, Telepon Genggam Pegawai Kecamatan Sepatan Diperiksa

Ke depan lanjunya, dirinya juga diminta oleh lembaga adat untuk menyempurnakan Perdes Nomor: 1 Tahun 2007 tentang Saba Budaya dan Perlindungan Masyarakat Adat Tatar Kanekes, yang mengatur kunjungan masyarakat luar ke Baduy.

"Stop eksploitasi perempuan Baduy sebelum lembaga adat mengambil tindakan tegas terhadap para pelanggar. Jangan jadikan mereka sebagai objek, jadikan mereka subyek, teladan, tuntunan bukan tontonan. Sebab Baduy adalah sebuah peradaban yang harus kita jaga bersama," tegas Uday Suhada.***

Editor: Rukman Nurhalim Mamora


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah