Network
Trust Banten - Kesan terminal sebagai tempat berkumpulnya preman, tukang palak dan lainnya perlahan mulai sirna. Ini seiring makin baiknya penataan terminal, ditambah makin lengkapnya fasilitas yang membuat pengunjung terminal makin nyaman dan betah.
Salah satu contohnya adalah Terminal Pakupatan, Kota Serang, Banten. Baru-baru ini terminal bus antar Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) dan Antar Kota Dalam Provinsi itu diresmkikan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dalam pesannya, Jokowi meminta agar kesan terminal yang buruk selama ini harus disingkirkan.
Kini Terminal Pakupatan mengalami perubahan yang cukup signifikan. Selain fasilitasnya lengkap, terminal ini kini semakin nyaman. Kesan buruk pun mulai hilang. Terminal Pakupatan kini tak hanya dikunjungi oleh penumpang, kendaraan. Namun banyak yang sengaja datang ke termnal hanya untuk nongkrong, ngobrol dan minum kopi dengan santai.
Baca Juga: Banyak yang belum Tahu, ini Ternyata Sejarah Nama Wali Band
"Alhamdulillah kesan kurang baik dari terminal perlahan mulai hilang. Sekarang, orang datang ke sini (terminal) bukan hanya untuk keperluan perjalanan. Banyak yang datang hanya untuk bersantai. Kami sediakan fasilitas untuk santai, minum kopi dan lainnya," ungkap owner Banyu Biru Coffee, Purwaindera Arie Yulianto kepada Trust Banten pada Senin, 26 Februari 2024.
Dia menerangkan, letak Banyu Biru Coffee di Terminal Pakupatan sangat stratgid. Yakni berada di tengah-tengah terminal. Menu yang ditawarkan pun cukup beragam. Menu untuk sarapan, makan siang dan makan sore atau malam pun tersedia.
"Kini terminal menjadi pilihan kaum milenial untuk ngopi dan bersantai. Kami buka sejak pagi hari dan tutup sekitar pukul 19.00 WIB. Tempat nongkrong dan ngopi yang asik di Kota Serang, ya salah satunya di Banyu Biru Coffee. Lokasinya juga mudah dicari, tinggal masuk ke Terminal Pakupatan, ketemu deh," ungkap pria yang akrab disapa Mas Ari ini.
Baca Juga: Golkar akan Tentukan Calon Kepala Daerah Pasca Rekapitulasi Suara Pileg 2024
Dia menerangkan, sebisa mungkin menu yang ditawarkan kepada konsumen berbasis kearifan lokal. Artinya menunya tidak jauh-jauh dari makanan khas Banten. Ada makanan berat dan ada pula makanan ringan.
