Trust Banten - Dalam perjalanan sejarah, beberapa wanita telah memegang posisi penting. Ratu Balqis, Cleopatra, Margaret Theatcher, Benazir Bhutto dan Corie Aquino adalah deretan wanita hebat di dunia.
Di Indonesia, kesetaraan gender saat ini masih menjadi polemik, akibat belenggu budaya patriarki yang melekat di masyarakat. Sehingga sering kali, perempuan dianggap rendah.
Tak jarang pula ketika masuk ke dalam ranah kepemimpinan, perempuan dipandang sebelah mata dan hanya akan membawa dampak yang negatif terhadap masyarakat.
Baca Juga: Rambah Bisnis di Negara Asia, Tomoro Coffee Luncurkan Master S.O.E. Series
Hal itu diungkapkan Ketua Relawan Pemenangan Ria Mahdia Fitri, Ahmad Supyani saat berbincang dengan Trust Banten pada Kamis, 26 Oktober 2023. Ria Mahdia Fitri sendiri Caleg dari Partai Nasdem untuk DPRRI Dapil Lebak dan Pandeglang.
Menurut Ahmad Supyani, pemahaman gender sebetulnya sangat sederhana walaupun pemahamannya sering disamakan dengan pengertian jenis kelamin. Langkah pertama yang harus ditegaskan, bahwa masalah gender tidak dapat dipisahkan dengan jenis kelamin.
"Keduanya memiliki perbedaan, gender merupakan pembagian antara tugas laki-laki dan perempuan, sedangkan jenis kelamin merupakan konsep biologis yang membedakan antara laki-laki dan perempuan," terangnya.
Baca Juga: Berapa Batas Pemasangan Ring Jantung Dalam Tubuh?
Dia menerangkan, sejarah kepemimpinan perempuan telah diabadikan di dalam Al-Qur’an. Pemimpin negeri Saba’ yang merupakan seorang perempuan bernama Ratu Balqis.