Network
Trust Banten - Direktur Eksekutif Aliansi Independen Peduli Publik (ALIPP), Uday Suhada menyoroti dugaan tindak pidana korupsi alih fungsi gedung Training Center Universitas Pendidikan Indonesia (TC UPI) Kampus Serang yang menjadi hotel komersil.
Seusai mengkoordinasikan kasus itu dengan Kejati Banten pada Rabu, 12 Juni 2024, Uday Suhada mengungkapkan, gedung TC UPI Serang dibangun pada tahun 2011 dengan menggunakan APBN kurang lebih Rp58 miliar oleh PT HK. Namun saat itu pihak pelaksana tidak menyelesaikan pekerjaannya tanpa kejelasan penyebabnya.
Karena pembangunannya tidak selesai, maka pada akhirnya UPI melanjutkan pembangunan dengan kembali mengeluarkan angaran setiap tahun. Dari tahun 2011 sampai dengan 2022, biaya yang dikeluarkan kurang lebih Rp70 miliar.
Baca Juga: Warga Labuan Minta Tanggul Pembagi Air Bendungan Cisurog segera Diperbaiki
"Setelah gedung tesebut selesai, anehnya tidak digunakan untuk kepentingan mahasiswa UPI, sebagaimana dalam perencanaan. Pihak Rektorat UPI justru mengambil kebijakan mengomersilkan gedung tersebut. Padahal jika dihitung secara ekonomi sekalipun, jumlah dana yang bisa dikelola dari mahasiswa jauh lebih stabil dibandingkan dengan perhotelan yang bersifat fluktuatif," terang Uday Suhada kepada wartawan.
Terlebih lagi kata dia, Kota Serang bukanlah tujuan wisata. Jika bangunan itu difungsikan sebagai tempat perkuliahan, maka gedung itu memiliki kapasitas untuk menampung sekitar 1.000 mahasiswa.
Sedangkan SPP mahasiswa tiap semester senilai Rp7 juta. Artinya, dalam setahun dana dari mahasiswa yang dapat dikelola kurang lebih Rp14 miliar. Maka dalam hitungan 10 tahun sudah break even point (BEP).
Baca Juga: Kemenag Kabupaten Pandeglang Pastikan Kesehatan Jemaah Haji Asal Pandeglang dalam Kondisi Baik
Di sisi lain Uday Suhada menerangkan, tempat perkuliahan mahasiswa UPI Serang yang ada saat ini, yakni di Kampus UPI Ciracas Kota Serang, kondisinya sangat memprihatinkan.
