Akademisi: Kejenuhan Masyarakat Sebabkan Tumbangnya Caleg dari Tiga Trah di Banten

- 29 Februari 2024, 18:01 WIB
Caleg DPRRI dari Dapil Pandeglang-Lebak dari trah besar di Banten.
Caleg DPRRI dari Dapil Pandeglang-Lebak dari trah besar di Banten. /Kolase foto Trust Banten/

Trust Banten - Trah Dimyati Natakusumah, trah Mulyadi Jayabaya (JB) dan trah Ratu Atut Chosiyah yang selama ini mendominasi dunia perpolitikan di Provinsi Banten, harus tumbang oleh lawan yang sebelumnya tidak begitu diperhitungkan pada Pileg 2024 ini.

Trah JB yang merupakan mantan Bupati Lebak periode 2003-2008 dan 2008-2013, trah Ahmad Dimyati Natakusumah yang merupakan mantan Bupati Pandeglang dua periode, dan trah Ratu Atut Chosiyah terseok pada Pemilu tahun ini.

Trah JB yang terdiri dari Iti Octavia Jayabaya (Partai Demokrat), Hasbi Asyidiki Jayabaya (PDI Perjuangan) dan Vivi Sumantri Jayabaya (Partai Perindo) yang bertarung di Dapil Banten 1, tak satu pun lolos ke Senayan.

Baca Juga: WOW! Tim Voli Putri China Jadi yang Pertama Lakukan Persiapan Jelang VNL 2024, Apa Kabar Zhu Ting?

Kemudian Dimyati Natakusumah yang memasang dua anaknya, Rizki Aulia Natakusumah (Partai Demokrat), Risya Azzahra Rahimah Natakusumah (PKB) dan Achmad Dimyati Natakusumah sendiri melalui PKS juga nyaris mengalami nasib serupa. Hanya Rizki Aulia yang diprediksi lolos.

Selanjutnya, trah Ratu ATut Chosiyah yang memajukan Adde Rosi Khoeronnisa (Partai Golkar) yang merupakan menantu dari Ratu Atut Chosiyah juga tak lolos. Dengan demikian, dari tujuh Caleg yang rasal dari trah tersebut hanya satu yang lolos ke Senayan.

Fenomena bertumbangannya Caleg yang berasal dari ketiga trah tersebut mendapat perhatian Akademisi UNMA, Eko Supriatno. Dia mengatakan, semua itu bisa disebabkan oleh beberapa faktor. Yang pertama faktor ketidakmampuan mengkaderisasi generasi penerus dari trah itu.

Baca Juga: Profil Soraya Phomla, Setter Thailand yang Gantikan Medi Yoku di Liga Korea Tapi Gagal Gabung GS Caltex

“Terkadang, generasi penerus dalam trah politik tidak memiliki kemampuan atau kualifikasi yang memadai untuk memimpin dengan baik. Mereka mungkin kurang kompeten atau tidak memiliki visi yang jelas, sehingga menyebabkan kegagalan dalam mempertahankan trah politik tersebut,” kata Eko Supriatno pada Kamis, 29 Februari 2024 dalam keterangan tertulisnya.

Halaman:

Editor: Rukman Nurhalim Mamora


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah