Kisah Ki Asdura, Sang Pemburu Harimau dari Banten Selatan

- 9 April 2024, 06:02 WIB
Ilustrasi Ki Asdura.
Ilustrasi Ki Asdura. /Dok. Trust Banten/

Trust Banten - Ki Asdura adalah seorang petani biasa yang memiliki keahlian berburu harimau asal Desa Panacaran Kecamatan Munjul, Kabupaten Pandeglang. Dia seorang paninggaran yang terkenal tangguh dan selalu berhasil. Kisahnya merupakan cerita perburuan harimau yang disampaikan oleh Ki Asdura sendiri dan ditulis kata demi kata oleh Wedana Parung Kujang.

Kisah tersebut merupakan hasil penelitian J.J. Meijer yang merupakan seorang Mantan Kontroleur Gunung Kancana-Zuider Regentschap van Banten, yang mempublikasikan hasil penelitiannya tentang bahasa Sunda yang dituturkan oleh masyarakat Banten Selatan sebagaimana yang ditulis dalam makalahnya yang berjudul: SANG PEMBURU, KI ASDURA (HET VERHAAL VAN KI ASDOERA).

Dikutip dari Instagram @boimbaelah, sebagai pemburu harimau dia memiliki reputasi yang baik. Setiap orang di wilayah Selatan dan Barat Banten mengenal Ki Asdura berasal dari Desa Panacaran, Kecamatan Munjul, Kabupaten Pandeglang. Pada bulan Agustus tahun 1890, ketika cerita ini dipublikasikan J.J. Meijer, Desa Panacaran, Kecamatan Munjul masuk ke dalam wilayah Kabupaten Caringin.

Baca Juga: Berdasar Catatan Kecil Staatsblad 1874, Ternyata Hari Lahirnya Kabupaten Pandeglang Bukan 1 April, Benarkah?

Pada saat itu berburu harimau menjadi kesenangan para Asisten Residen, Bupati dan pejabat pribumi lainnya, terutama di Pulau Jawa. Tradisi ini di Kabupaten Blitar terkenal dengan istilah Rampogan atau membunuh harimau beramairamai. Pada tahun 1905 tradisi Rampogan dinyatakan dilarang.

Dikalangan masyarakat Banten, terdapat kepercayaan terhadap tahayul, akibatnya di Banten memiliki kekayaan budaya berupa jampe atau jangjawokan. Oleh karenanya dapat dimengerti mengapa Ki Asdura selalu menerima perintah untuk memburu harimau dari seorang Patih.

Ki Asdura dikenal sebagai pemburu harimau paling berani di Banten Selatan, yang selama hidupnya telah membunuh dan menangkap harimau lebih banyak daripada harimau yang ada di seluruh kebun binatang di Belanda.

Baca Juga: Kapolrestro Tangerang Kota Larang Tabkiran Keliling dan Konvoi Kendaraan

Keberhasilannya yang terus berlanjut telah melahirkan isu bahwa Ki Asdura memiliki rahasia dan kekuatan gaib, yang membuatnya selalu berhasil menaklukan harimau. Meskipun demikian ia tidak pernah menyatakan diri sebagai pawang atau dukun harimau.

Ia mengatakan, cara terbaik untuk menaklukan harimau adalah dengan sebuah peluru runcing, peluru jantung. Namun ia tidak pernah melarang untuk memanfaatkan jampe-jampe seperti dilakukan oleh para paninggaran atau pemburu harimau dari Banten Selatan.

Baca Juga: Buka Puasa Bersama JMSI, Sekda Rudi Maesyal: Terus Pererat Silaturahmi

Berikut ini adalah contoh mantra sihir pemburu yang paling terkenal yang pernah diajarkan kepada J.J. Mejer:

Bismillah Ar-Rohman Ar-Rohim, Sang ugeran jati ngaran ning bedil.
Sang prengok jati ngaran ning obat.
Sang kulintir putih ngaran ning pelor.
Sut sut parasut papagena gusti nira Janurwenda.
Iya iku papangan nira bulu, kulit lan daging.
Imu minuman nira getih.
Dadalan nira urat.
Kasograan nira sungsum lan balung.
Sewarga nira in jajantung.
Iya iku papangan nira uncal.
Pun, pun, pun, mul kukus aing tenjo maja, leko maja, aing ngaturan sangu kukus sapulukan ka danyang di dieu ka nu badag, ka nu alus, aing menta maung.
Agalunda galindu, hulu batu simpay, simpay batu ku hulu, cahlay cahlay.***

Editor: Rukman Nurhalim Mamora


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah