Catatan Sang Pemburu Tahun 1932, Ujungkulon Menjadi Arena Perburuan Satwa Liar

- 30 April 2024, 19:49 WIB
Ilustrasi pemburu yang sedang mencatat perjalanannya.
Ilustrasi pemburu yang sedang mencatat perjalanannya. /Tangkap layar IG @boimbaelah/


Trust Banten - Dalam Majalah De Nederlandshe Jager terbitan Bulan Oktober 1932, dimuat catatan para pemburu resmi Hindia Belanda yang melakukan perjalanan ke Ujung Kulon. Para pemburu yang tergabung ke dalam Asosiasi Berburu Resmi, memang diikat oleh aturan yang tidak memperbolehkan anggotanya untuk asal berburu hewan buruan sembarangan.

Malah sepulang mereka berburu, akhirnya mereka memberikan usul dan saran kepada pemerintah, untuk memperketat pengawasan di area Ujung Kulon. Bagaimana pengalaman mereka saat mereka memasuki hutan Ujung Kulon, berikut catatannya yang dikutip dari akun IG @boimbaelah.

Berdasarkan catatannya, dari mercusuar mereka melakukan perjalanan ke Keboejoetan yang kemudian dilanjutkan ke puncak Goenoeng Pajoeng, gunung terbesar di semenanjung itu. Di sana mereka melihat bahwa hutannya dapat diakses dengan bebas. Tidak sulit bagi mereka untuk mengamati jejak banteng, harimau, dan badak yang tak terhitung jumlahnya.

Baca Juga: Beraksi saat Nobar, Pelaku Curanmor Berpistol Rakitan Semaput Dihajar Warga

Jejak harimau berukuran cukup besar sangat terlihat, di samping jejak macan kumbang. Yang paling menakjubkan di tempat itu adalah ditemukannya burung enggang yang terbang berkelompok di atas kepala. Bahkan seekor burung merak menunjukkan kemegahan bulunya.

Konon katanya di Djoenkulon jarang ditemukan sarang ular, namun dugaan kami salah. Saat kami bertemu dengan ular pohon berwarna hijau muda yang panjangnya hampir empat belas kaki, di bagian belakangnya berwarna merah tua.

Tak jauh dari tempat itu, mereka juga menemukan seekor belut tanah berukuran kecil, bahkan menemukan seekor ular sendok, sejenis ular kobra. Saat dulu mereka mengunjungi Merak (sebuah pelabuhan di Banten Utara), dan dikejutkan oleh kemegahan warna ikan-ikan di sana. Namun hal ini tidak berarti apa-apa jika dibandingkan dengan apa yang diamati di Djoenkoelon.

Baca Juga: Pemprov Banten terus Perkuat Permodalan Bank Banten

Di pantai yang tidak sepenuhnya kering yang terbentuk dari formasi lava, mereka menemukan banyak ikan dengan warna warni yang menawan, yang jarang ditemukan di tempat lain.

Kuburan suci dan takhayul
Oedjoenkulon memiliki lebih dari satu kuburan suci. Salah satunya dianggap sebagai tempat ziarah. Letaknya di pesisir selatan, terdiri dari batu-batuan berukuran cukup besar yang terletak di dalam sebuah gua.

Halaman:

Editor: Rukman Nurhalim Mamora


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah