Trust Banten - Pendakian gunung di Pulau Jawa telah mulai dicatat sejak masa Hindia Belanda. Pencatatnya adalah para pendaki gunung berkebangsaan Eropa pada abad 19 dan 20. Penulisan mengenai pendakian gunung di Pulau Jawa, salah satunya dilakukan oleh Charles Edgar Stehn pada tahun 1928.
Stehn menuliskan catatan perjalanan dari hasil pendakian 30 gunung di Pulau Jawa. Pada tahun 1930 hingga 1933, ia menulis buku tentang Panduan Wisata Gunung di Jawa yang diterbitkan oleh Asosiasi Olahraga Gunung Hindia Belanda.
Dari puluhan gunung yang ia rekomendasikan, dua di antaranya adalah gunung yang berada di Kabupaten Pandeglang. Ya! Gunung Pulosari dan Gunung Karang. Berikut adalah catatannya.
Baca Juga: Lepas Bandung BJB Tandamata ke Proliga 2024, Pj Gubernur Jabar Bicara Soal Hattrick
Di dalam kata pengantar bukunya, Stehn menyampaikan penjelasan bahwa dirinya ditugaskan di Dinas Pemantau Gunung Berapi tahun 1922. Dia diizinkan mendaki banyak gunung berapi di Pulau Jawa.
Dalam melakukan pendakian ini, di berpikir, adalah kesalahan besar jika tidak membuat laporan dan catatan yang bisa dipublikasikan, karena akan bermanfaat untuk pendakian selanjutnya.
Dia berharap buku panduan itu akan mengurangi kesulitan dalam mempersiapkan perjalanan dan meminimalkan resiko saat di perjalanan. Buku itu berisi tentang panduan, masalah kuli, persediaan air minum, jarak, ruas jalan yang sulit dan lainnya.
Salah satu sumber informasi yang dia gunakan adalah catatan Junghuhn, meski banyak kondisi yang berbeda, seperti lanskap yang telah berubah, batas hutan yang sudah bergeser, nama desa dan letaknya, serta adanya jalan baru yang baru dibangun.
Sejak 1922 Stehen telah mengumpulkan data. Saat Asosiasi Olahraga Gunung Belanda-India didirikan pada tanggal 28 September 1929, Stehn begitu antusias untuk menyusun buku panduan singkat pendakian gunung dan menyampaikannya kepada anggota muda, terutama tentang tarif kuli, perlengkapan berkemah dan lain-lain, serta estimasi anggaran yang dibutuhkan. Menurut dia, informasi itu akan berguna untuk generasi pendaki berikutnya.