Trust Banten - Kurang mengonsumsi makanan atau sebaliknya mengonsumsi makanan yang mengandung gula secara berlebihan seringkali menjadi sumber gangguan kesehatan saat berkendara dalam waktu yang lama.
Yaitu, hipoglikemia dan hiperglikemia. Keduanya dapat mengganggu momen berkendara. Begini penjelasan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Eka Hospital BSD, Dr. Rudy Kurniawan, Sp.PD, MM, MARS, Dip.TH, DCD
Baca Juga: Baru Dibangun Akhir Tahun Lalu, Akses Menuju Tanjung Pasir Rusak Parah dan Rawan Kecelakaan
Apa itu hiperglikemia?
Hiperglikemia adalah kondisi tingginya kadar gula darah dalam tubuh. Umumnya kondisi ini ditemukan pada penyandang diabetes. Hiperglikemia bisa terjadi selama mudik bila Anda tidak mengontrol konsumsi makanan dan minuman Anda. Misalnya mengonsumsi teh manis, kolak, atau hidangan manis khas bulan Ramadan lainnya secara berlebihan.
Gejala yang ditimbulkan oleh kondisi hiperglikemia bisa berupa:
Rasa haus atau lapar terus menerus
Pusing
Pandangan kabur
Sering buang air kecil
Baca Juga: Akibat Hujan Deras, Gerbong Kereta Whoosh di Stasiun Tegalluar Bocor, Penumpang Dilarang Merekam
Bila kadar gula darah dibiarkan tinggi dalam waktu lama, hiperglikemia dapat meningkatkan risiko diabetes. Sedangkan, bagi penyandang diabetes kondisi ini dapat meningkatkan risiko komplikasi akut, seperti ketoasidosis diabetik.
Cara Mencegah Hiperglikemia saat mudik agar terhindar dari gejala mengganggu hiperglikemia, ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mencegahnya, yaitu:
Menghindari makanan dan minuman tinggi gula.
Umumnya hidangan buka puasa atau lebaran identik dengan makanan manis. Oleh karena itu selama mudik hindari mengonsumsi makanan dan minuman manis secara berlebihan.