Trust Banten - Polusi udara adalah masalah serius yang memerlukan tindakan segera dan komprehensif. Dengan kerjasama antara pemerintah, industri, dan masyarakat, kualitas udara di Indonesia dapat ditingkatkan, sehingga masyarakat dapat hidup lebih sehat dan lingkungan terjaga dengan baik.
Upaya yang berkelanjutan dan konsisten adalah kunci untuk mencapai udara yang lebih bersih dan sehat di masa depan.Tingkat polusi udara yang tinggi bisa memicu penyakit infeksi saluran pernafasan akut (ISPA). Jika dibiarkan, bisa berujung pada penyakit yang lebih parah.
Berdasarkan data dari IQAir pada 14 Juni lalu. Jakarta, berada di peringkat pertama dalam daftar kota dengan polusi terburuk. Sedangkan menurut data, Indonesia menjadi Negara ke 14 dengan polusi terburuk di dunia.
Baca Juga: Klinik ALIVE, Layanan Terbaru di Eka Hospital
Balita mempunyai sistem pernafasan yang lebih kecil sehingga gas dan partikel berbahaya dalam polusi bisa terhirup dan memicu gangguan saluran pernafasan. Sementara itu, pada lansia, efek polusi bisa memperburuk kondisi penyakit seperti, stroke, diabetes, penyakit jantung, dan bahkan mempengaruhi kondisi demensia.
"Seperti yang sudah kita ketahui, kondisi udara di Jabodetabek yang cukup buruk belakangan ini menyebabkan berbagai keluhan khususnya pada sistem saluran pernapasan yang umumnya disebut Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)," kata Dokter Spesialis Paru dan Pernapasan Eka Hospital BSD, dr. Astri Indah Prameswari, SpP, FISR.
ISPA adalah infeksi pada saluran pernafasan atas dan bawah. Gejalanya, antara lain batuk kering atau batuk, hidung tersumbat, pilek, sakit tenggorokan, nyeri kepala atau pusing, sesak nafas, dan demam. Penyakit ISPA bisa memicu sejumlah komplikasi seperti radang paru atau pneumonia, dan berisiko memicu penyakit jantung karena terjadi gangguan pada pembuluh darah.
Langkah untuk menghindari dampak buruk dari polusi udara sehingga terhindar dari ISPA dengan melakukan beberapa hal berikut: