Network
TrustBanten - Ketika hampir di semua wilayah mengalami kekeringan akibat el Nino, Pengurus Besar Mathla'ul Anwar (PB MA) berhasil panen raya padi di lahan dua hektar di Kampung Gajahmada, Desa Palanyar, Kecamatan Cipeucang Kabupaten Pandeglang, Kamis 5 Oktober 2023.
Padi yang ditanam menggunakan pupuk organik berbahan dasar Fly Ash Bottom Ash (FABA) limbah dari PLTU 2 Labuan Banten tersebut tumbuh subur. Padahal sebelumnya limbah tersebut menjadi persoalan lingkungan dan kehidupan.
Tenaga Ahli Pertanian PB MA Iwan Sujono mengatakan, dari hasil ubinan, rata-rata produksi panen diprediksi mencapai 8,5 ton per hektar dengan kondisi El Nino.
Baca Juga: Mengenal Gugus Mitigasi Lebak Selatan yang Fokus pada Urusan Kebencanaan
Biasanya, kata Iwan, petani diBanten dalam satu hektar hanya mendapatkan maksimum 5,5 ton dengan pupuk kimia dan dalam kondisi cuaca bagus. "Ini sungguh luar biasa ada kenaikan hasil panen mencapai 15-16 persen," ujarnya.
Kadis Pertanian Provinsi Banten, Agus Tauhid mengapresiasi apa yang dilakukan PB Mathla'ul Anwar. Bertepatan dengan HUT ke-23 Provinsi Banten, di tengah-tengah kekeringan, PB MA melaksanakan panen raya
"Hari ini saya bahagia luar biasa, ternyata cahaya pertanian betul-betul lahir dari Mathla'ul Anwar. Sesuai dengan nama Mathla'ul Anwar sebagai tempat lahirnya cahaya, karena hari ini ada pembuktian bahwa limbah jadi berkah. Sungguh hadiah luar biasa bagi Banten," ujarnya.
Baca Juga: Sigap Tangani Kemiskinan dan Stunting, Pemprov Banten Diberi Insentif Fiskal Rp18,3 Miliarr
Hal itu dibenarkan Sekjen PBMA KH Jihadudin. Dalam sambutannya ia kembali menegaskan bahwa panen raya ditengah-tengah musim kemarau tersebut merupakan bentuk hadiah ulang tahun dari PB MA untuk Provinsi Banten.
