Komunitas Leekraf dan DPC APJI Kabupaten Lebak Bertekad Jadikan Aren Ikon Kuliner Daerah

- 14 Februari 2024, 20:39 WIB
Gula aren dijadikan minuman yang menyegarkan.
Gula aren dijadikan minuman yang menyegarkan. /Dok. Trust Banten/

Trust Banten - Setiap daerah pastinya punya ikon yang mewakili daerah itu sendiri, baik dibidang kerajinan, destinasi wisata maupun kuliner. Misalnya,orang pasti ingat Medan jika bicara kue Bika Ambon atau akan ingat Palembang jika menyebut Pempek. Begitu juga orang akan ingat Pekalongan jika membahas soal batik.

Lantas bagaimana dengan Banten? Tentunya Banten punya Sate Bandeng dan Rabeg di Serang dan Kue Balok untuk Kabupaten Pandeglang. Khusus untuk Kabupaten Lebak, ikon daerahnya cukup beragam, ada masyarakat adat Baduy dan tentunya Gula Aren.

Gula aren di Provinsi Banten sangat pantas dijadikan ikon kuliner daerah, karena potensinya melimppah, terutama di Kabupaten Lebak, Kabupaten Pandeglang dan Kabupaten Serang. Penghasil aren terbesar sejauh ini adalah Kabupaten Lebak dengan meliputi 13 kecamatan. Dari 13 kecamatan itu menghasilkan ratusan ton gula aren setiap minggunya.

Baca Juga: Pose Satu Jari Al Muktabar saat HUT Kadin Dilaporkan ke Bawaslu, Moh Ojat Sudrajat: Itu Aneh

Bahkan Gula Aren Lebak dinilai yang terbaik, terlebih perhatian untuk Gula Aren di Kabupaten Lebak dari pihak terkait cukup tinggi. Salah satunya ada Lebak Ekonomi Kreatif (Leekraf) dan DPC Asosiasi Pengusaha Jasaboga Indonesia (APJI) Kabupaten Lebak.

"Kedua institusi ini bekerjasama untuk menjadikan Gula Aren menjadi produk kreatif dengan berbagai varian dan rasa, serta kemasan yang menarik. Bahkan ke depan akan dibuka resto dan Cafe berbasiskan potensi aren," terang Ketua Komunitas Leekraf, Andhy Yuliandi kepada Trust Banten pada Rabu, 14 Februari 2024.

Baca Juga: Selama Pemungutan Suara Tim Kesehatan Siaga 24 Jam

Kerja samma itu katanya, bukan hanya menjual Gula Aren yang dikemas sevara tradisional, tapi berupa kemasan varian produk, bahkan makanan dan minuman siap saji berbasiskan aren. Seperti kue jojorong, pasung, panggang aren dan lainnya. Bahkan resti dan cafe itu sekaligus dijadikan pusat informasi potensi aren Banten.

"Untuk mewujudkan yang sudah kita mulai, tentunya musti didukung penuh secara nyata oleh berbagai pihak, sampai potensi warisan nenek moyang kita ini bisa jadi ikon kuliner yang mendunia. Jika bukan kita, siapa lagi," pungkas Andhy Yuliandi.***

Editor: Rukman Nurhalim Mamora


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah