Trust Banten - Untuk mendapatkan rekomendasi dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) partai politik (Parpo), ternyata bukan hanya persoalan trah. Biasanya terdapat beberapa kriteria umum yang harus dipenuhi oleh bakal calon kepala daerah.
Beberapa kriteria umum tersebut antara lain, pertama ketaatan kader Parpol itu terhadap partainya. Calon harus merupakan kader partai yang loyal dan aktif dalam menjalankan program-program partai, serta memiliki integritas yang tinggi terhadap partai.
Demikian disampaikan Pengamat Politik UNMA Banten, Eko Suprianto melihat perkembanhan politik menjelang Pilkada serenta tahun 2024. Kriteria berikutnya adalah elektabilitas. Sang bakal calon harus memiliki popularitas dan dukungan yang kuat dari masyarakat di wilayah yang akan dijadikan daerah pemilihan.
"Kriteria kedua adalah rekam jejak dan integritas. Si calon harus memiliki rekam jejak yang baik dalam kepemimpinan dan integritas yang tidak diragukan. Ketiga, memiliki visi dan program kerja yang jelas. Artinya calon memiliki harus visi dan program kerja yang jelas dan sesuai dengan arah partai politik yang diusung," jelas Eko Suprianto kepada Trust Banten pada Jumat, 1 Maret 2024.
Kriteria kelima adalah kepemimpinan yang baik. Calon kepala daerah yang akan direkomendasi Parpol harus memiliki kemampuan kepemimpinan yang baik, dan mampu memimpin dengan adil, transparan dan efektif. Terakhir memiliki komitmen terhadap partai. Dengan demikian si calon harus memiliki komitmen yang tinggi terhadap Parpol yang memberikan rekomendasi.
"Setiap Parpol dapat memiliki kriteria tambahan sesuai dengan kebijakan internal partai tersebut. Sebaiknya calon memahami dan memenuhi kriteria yang ditetapkan oleh Parpol yang bersangkutan untuk mendapatkan rekomendasi dalam mencalonkan diri dalam Pilkada," jelasnya.
Baca Juga: Peduli Lingkungan, Perusahaan di Kabupaten Tangerang Diberi Penghargaan
Berkaitan dengan dinamika perebutan rekomendasi DPP Parpol untuk mencalonkan Pilkada, bisa menjadi sangat kompleks dan dipengaruhi oleh berbagai faktor. Beberapa faktor yang dapat memengaruhi dinamika tersebut antara lain, meliputi kepentingan politik, popularitas dan elektabilitas, konsolidasi internal partai, negosiasi dan kompromi, dan terakhir kepentingan strategis partai.