Mulai Langka di Bulan Rajab, Budaya Pembacaan Kitab Dardir Ala Qissotil Mi’roj Pada Peringatan Isra Mi’raj

- 24 Januari 2024, 13:59 WIB
Budaya Pembacaan Kitab Dardir Ala Qissotil Mi’roj Pada Peringatan Isra Mi’raj , mulai langka
Budaya Pembacaan Kitab Dardir Ala Qissotil Mi’roj Pada Peringatan Isra Mi’raj , mulai langka /foto@TrustBanten/

TrustBanten--Umat Islam di Indonesia khususnya sangat antusias ketika datangnya bulan rajab, terutama di kampung-kampung dimana masyarakat nya cenderung taat pada ustad atau kyai setempat.

Namun, budaya atau kebiasaan membaca Kitab Dardir a’la Qissotil Mi’roj pada setiap peringatan Isra Mi'raj di bulan Rajab ini, mulai langka alias sulit ditemukan.

"Memang tidak semua tempat yang melaksanakan peringatan Isra Mi'raj ini mengadakan pembacaan Kitab Dardir itu. Kalaupun masih ada biasanya di mushala atau masjid di kampung- kampung tertentu," terang Ustad Funandi Gamal Auda, Ketua DKM Mushala Al-Ihklas, Kampung Nagara Kelurahan Kadumerak Pandeglang, Rabu, 24 Januari 2024, kepada Trust Banten.

Funandi Gamal menjelaskan, jika kitab tersebut berisi perjalanan Isro Dan Mi’raj dari awal sampai akhir.

Baca Juga: Prediksi Skor Jepang vs Indonesia di Piala Asia Grup D, Janji Dua Pemain Liga Inggris Bikin Khawatir

"Kitab tersebut dari sisi matan ( bacaan pokok ) dikarang oleh Imam Najmuddin Al-Ghoitsi dengan judul Qissotul Mi’raj, kemudian di Syarah ( dijelaskan ) oleh Syekh Ad-Dardiri, sehingga kitab ini dikenal dengan judul Dardir Ala Qissotil Mi’roj,"jelasnya.

Kata Dardir ini masih kata Funandi, lebih dikenal dan populer dikalangan masyarakat nahdiyin, terutama ketika diadakannya perayaan Isra Mi’raj.

"Terutama pada perayaan Isra Mi’raj yang sifatnya sederhana dan hanya melibatkan masyarakat setempat saja, " ujarnya.

Keutamaan di bulan Rajab sering dijelaskan. Di majlis-majlis ta’lim amaliyah-amaliyah nerlomba berebut pahala.

Halaman:

Editor: Kamim Rohener


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah