Menelusuri Tradisi Membatik di Pandeglang Zaman Kolonial, ada Simbut Katumbiri Cibaliung

- 18 April 2024, 11:22 WIB
Simbut Katumbiri Cibaliung.
Simbut Katumbiri Cibaliung. /Tangkap layar IG @boimbaelah /

Motif garis geometris yang lama berkembang menjadi figur-figur bertumpukan yang imajinatif, kombinasi garis-garis miring, representasi pusaran bunga dan daun dengan figur binatang bergaya. Terkadang dengan motif sayap di antaranya.

Orang-orang yang tidak puas dengan satu warna merah, kemudian untuk pertama kalinya digantikan oleh Biru Nila. Resep warna soga ditemukan di sebuah kerajaan di Pekalongan. Mereka mulai mencampurkan warna.

Begitulah perkembangan seni ini, namun dapat diasumsikan bahwa potongan dengan bubur ketan adalah teknik membatik asli Jawa. Di kedua sisi Simboet kain Banten yang antik, terdapat gambar titik-titik yang digantung dalam rangkaian panjang contoh seni batik yang lebih berkembang.

Baca Juga: Info Terkini dari GS Caltex, Setelah Melepas Kang So Hwi Saingan Red Sparks Ini Rekrut Pemain Hillstate

Seorang penggagas pendirian Museum Sonobudoyo Jogjakarta, Johan Ernst Jasper terlahir dari keluarga Indo. Ayahnya bekerja sebagai fotografer dan memiliki studio foto. Setelah memperoleh gelar diploma di Koning Willem III Gymnasium, Batavia, ia bekerja di Binnenlands Bestuur.

Pada tahun 1898, ia diangkat sebagai kontrolir muda. Setelah menduduki berbagai jabatan di dinas tersebut dalam jangka waktu lama, ia diangkat sebagai Gubernur Yogyakarta antara tahun 1928-1929. Lalu ia menduduki berbagai kedudukan penting, seperti pimpinan redaksi Java-bode dan Grand Master Freemasonry.

Pendirian Museum Sonobudoyo tidak lepas dari keputusan Kongres Kebudayaan Java Instituut tahun 1924 di Yogyakarta. Kongres kebudayaan tersebut menghasilkan beberapa keputusan, salah satunya adalah mendirikan sebuah museum di Yogyakarta.

Keputusan tersebut lahir setelah peserta mendapat inspirasi dari pameran dengan tema seni bangunan Jawa yang digelar oleh Java Instituut saat berlangsungnya Kongres Kebudayaan tersebut. Sebagai langkah awal realisasi pembangunan museum, maka dibentuk sebuah komisi bernama Nijverheid Commisie yang bertugas mempelajari dan mengumpulkan data kebudayaan.

Komisi tersebut dibentuk pada tanggal 12 Juli 1928 dan diresmikan pada tanggal 19 November 1928 oleh JE Jasper, yang menjabat sebagai ketua komisi, sedangkan sekretarisnya adalah S Koperberg.

Baca Juga: Pj Gubernur Banten Al Muktabar Minta Bappeda Persiapkan Musrenbang

Halaman:

Editor: Rukman Nurhalim Mamora


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah