Menelusuri Peradaban di Pulau Panaitan Berdasarkan Catatan Pelaut Inggris, Sir Joseph Banks

- 19 April 2024, 12:18 WIB
Sir Joseph Banks
Sir Joseph Banks /Tangkap layar IG @boimbaelah/

Princes’s Island, demikian sebutan orang Inggris, dalam bahasa Melayu disebut Pulo Selan, dan dalam bahasa penduduk lokal disebut Pulo Panaitan. Pulau ini adalah sebuah pulau kecil yang terletak di pintu masuk barat Selat Sunda.

Di pulau ini terdapat banyak pohon kayu tapi tidak punya gunung yang cukup tinggi di atasnya, meski ada beberapa bukit di sudut-sudut pulaunya. Orang Inggris menyebut bukit kecil tersebut Pike.

Konon katanya pulau ini dulunya sering dikunjungi oleh kapal-kapal dari India dan berbagai negara lainnya sebagai tempat persinggahan. Namun akhirnya pulau ini dilupakan para penjelajah, terutama kapal Inggris, karena buruknya perairan di sini.

Akhirnya mereka sering berhenti di pulau sebelah Utara lainnya, yaitu sebuah pulau
kecil di ujung barat laut. Pulau kecil tersebut terletak di pesisir Sumatera di pintu masuk selat Sunda, atau yang disebut di Teluk Baru (New Bay).

Jaraknya hanya beberapa mil dari Pulau Panaitan, namun kedua pulau tersebut tidak dapat menyediakan air tawar dalam jumlah besar. Air tawar yang bisa diambil letaknya jauh berada di pedalaman pulau. Jika pun ada air yang bisa dibawa hanyalah air payau. Oleh karena itu pulau ini tidak menjadi daya tarik para pelaut.

Selain itu pulau ini hanya menghasilkan penyu dalam jumlah kecil, dan pasokannya tidak besar, sehingga tidak menarik para pedagang untuk berlabuh di pulau ini, karena harus puas dengan jumlah yang kecil, seperti yang kami alami saat membeli. Itu pun dengan harga yang sangat bervariasi, sesuai dengan selera penduduk pulau ini.

Baca Juga: Proliga Auto Meriah! Inilah Profil Dua Bidadari Voli Indonesia yang Kabarnya Gabung Jakarta Livin Mandiri

Penyu yang ada di pulau ini dagingnya berwarna hijau, tidak berlemak dan tidak memiliki rasa yang enak, seperti penyu-penyu lain yang ditemukan di sebagian besar pulau-pulau lainnya. Saya berpendapat, mungkin karena hal ini disebabkan sebagian besar penyu dijual merupakan hasil peliharaan.

Mereka memeliharanya dengan waktu yang sangat lama di perairan payau dan tidak diberi makanan. Meskipun demikian, unggasnya lumayan murah. Mereka juga mempunyai banyak peliharaan monyet dan rusa kecil (Moschus pygmaeus). Yang terbesar tidak sebesar domba dan jenis rusa lainnya, mereka menyebutnya manchack (mancak), kira-kira seukuran domba.

Penduduknya adalah orang Jawa, yang rajanya tunduk pada Sultan Banten, dari siapa mereka menerima perintah dan kepada siapa mereka mungkin membayar upeti. Tapi mengenai hal itu saya tidak yakin.

Halaman:

Editor: Rukman Nurhalim Mamora


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah