Dinilai jadi Perusak Masa Depan Ekonomi Rakyat, PUB Serukan Lawan Rentenir

- 8 April 2024, 22:21 WIB
Bidang Media Publikasi Perkumpulan Urang Banten (PUB) Kabupaten Pandeglang, Eko Supriatno.
Bidang Media Publikasi Perkumpulan Urang Banten (PUB) Kabupaten Pandeglang, Eko Supriatno. /Dok. Trust Banten/


Trust Banten - Lintah darat, rentenir dan praktek riba telah memasyarakat dengan banyak tampilan, berupa bank kredit keliling, bank tanggung renteng, bank emok dan sejenisnya. Parahnya lagi, meluasnya bank keliling dengan variasi, wajah, kreasi bagaimanapun tampilannya telah dibanggakan.

Betapa terhormatnya rentenir dan lintah darat di negeri ini. Bangsa yang konon berbudaya ini, penuh liputan ajaran agama untuk saling melegakan bukan saling menjerat, kini dalam dekap rayu rente berbalut hitung dagang malah ada yang berbalut agama atau syariah.

Demikian disampaikan Bidang Media Publikasi Perkumpulan Urang Banten (PUB) Kabupaten Pandeglang, Eko Supriatno menyikapi persoalan yang sempat mencuat belakangan ini di Provinsi Banten.

Baca Juga: Sengkarut Kasus Dugaan Penggelapan Tabungan Haji Rp20 Juta Istri YouTuber Palestina

"Berawal dari efek seorang ulama Banten dikeroyok dan dipukuli oleh orang Kosipa (Kperasi Simpan Pinjam) atau rentenir, akhirnya santri dan warga Pandeglang melakukan sweeping mencari pelaku pemukulan," terang Eko Suprianto.

Kasus itu kata dia, menjadi pelajaran bahwa mayoritas masyarakat kecil belum mendapatkan haknya atas jaminan kesejahteraan dan terjebak oleh jahatnya rentenir atau lintah darat. Dan dalam konsep ekonomi itu sebenarnya membusukkan dari bawah, akar rumput.

"Dalam kasus ini, kita tak usahlah bawa-bawa nama suku bangsa di negara ini. Jangan kita sentuh soal SARA. Yang harus kita lawan adalah rentenirnya, dan rentenir adalah rentenir," tegas Bidang Pendidikan dan Kebudayaan Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Jaya DPC Pandeglang ini.

Baca Juga: Kakak Kandung Menteri Keuangan RI Dukung ESHAL Farfume sebagai Produk Lokal dan Bantu Promosikan UMKM

Menurut dia, istilah bank keliling dulu lebih masyhur daripada debt collector. Bank keliling ini biasa berkeliling di kampung-kampung, menawarkan pinjaman dengan cepat dan tanpa administrasi yang ribet, cukup dengan jamiman fotokopi kartu tanda penduduk (KTP).

Penampilan bank keliling nyaris mempunyai ciri khas sampai sekarang. Bersepeda motor dan berjaket kulit, bertas slempang, sambil membawa buku kecil daftar tagihan kepada para nasabahnya. Biasanya mereka lebih suka menemui kaum ibu yang bergerombol.

Halaman:

Editor: Rukman Nurhalim Mamora


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah